kilasdepok.com, JAKARTA – Pengeluaran saat bulan Ramadan cenderung bertambah dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Peningkatan pengeluaran tersebut disebabkan karena kenaikan harga yang tidak bisa dihindari, serta naiknya jumlah pembelanjaan, ditambah Ramadan 2021 ini merupakan Ramadan kedua umat muslim menjalankan ibadah puasa di tengah kondisi Covid-19.
Meski tahun ini Ramadan masih dilalui dengan aktivitas di dalam rumah, namun sebaiknya tetap atur keuangan dengan baik. Pengeluaran di Bulan Ramadan di tengan pandemi Covid-19 makin terasa sulit ketika uang gaji yang biasanya cukup hingga akhir bulan, malah sudah habis di pertengahan bulan. Akibatnya, kamu harus pintar memutar otak untuk mengatur keuanganmu agar cukup.
Berikut tips mengelola keuangan di bulan Ramadan yang perlu kamu perhatikan.
- Atur Prioritas Pengeluaran
Sangat penting untuk menentukan prioritas untuk segala bentuk pengeluaran supaya alokasi dana tidak terhamburkan untuk hal yang tidak mungkin. Tentunya kita akan merugi apabila uang yang kita dapatkan harus digunakan untuk sesuatu yang sebetulnya tidak atau belum kita butuhkan. Adapun pengeluaran yang seharusnya diprioritaskan di antaranya seperti belanja bulanan, tagihan listrik, sewa kontrakan, tagihan telepon atau internet.
- Jangan Mudah Terjebak Promosi
Banyaknya promo yang muncul menjalang bulan Ramadan mungkin akan membuatmu lemah sehingga tertarik untuk membelinya. Berhati-hatilah dalam memanfaat promo yang bermunculan karena promo ini justru dapat merugikan kamu. Gunakanlah promo hanya untuk membeli barang-barang yang menjadi kebutuhan prioritasmu.
- Kendalikan Hawa Nafsu
Godaan atau lapar mata sering kali menjadi penyebab jebolnya anggaran. Alasan lainnya adalah karena ingin melanjutkan tradisi, seperti membeli baju dan sepatu baru, mudik, bagi-bagi THR atau bingkisan, bukber (sebelum pandemi), dan lain-lain. Jika seluruh keinginan ini tidak di-rem atau cenderung menuruti hawa nafsu tanpa adanya pengelolaan keuangan yang benar, sangat mungkin akan berujung pada lilitan utang. Padahal, esensi berpuasa adalah untuk mengendalikan hawa nafsu.
- Jangan Gunakan Dana Darurat
Kamu sangat perlu menyisihkan dana darurat paling tidak untuk tiga hingga enam bulan mendatang, apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Penting untuk memikirkan bahwa di masa yang serba tidak pasti ini, kamu bisa saja tiba-tiba kehilangan pendapatan. Kamu juga harus memikirkan penghasilan yang mungkin menurun. Minimal kamu harus memiliki dana Rp 9 juta sampai dengan Rp 18 juta dana darurat untuk 3-6 bulan mendatang.
- Hindari Berhutang
Hindari berhutang untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, termasuk untuk keperluan Lebaran. Sejatinya manusia sangat pintar dalam menyesuaikan diri. Maka, lakukan konsumsi atau pembelanjaan sesuai dengan kemampuan. Manfaatkan dan syukuri rejeki dengan sebaik-baiknya. Cukup tidak cukup harus dicukup-cukupi. Tahan hawa nafsu. Nikmatilah puasa dan Lebaran dengan penuh rasa syukur, kesederhanaan, dan kebersamaan.