kilasdepok.com, JAKARTA – Belakangan ini, Satuan Pengaman (Satpam) BCA menjadi perbincangan hangat akibat cuitan netizen di Twitter.
Netizen berbondong-bondong membandingkan kinerja satpam BCA dengan polisi. Sebelumnya, pada Jumat (15 Mei 2020), unggahan tentang satpam bank swasta terbesar tersebut di akun media sosial Twitter viral.

Hashtag ini bermula ketika akun @BanyuSadewa mengunggah foto satpam BCA. Caption dari unggahan tersebut cukup menarik perhatian warganet.
“Cowok berseragam paling baik, ramah dan perhatian itu pokoknya cuman Satpam BCA!” cuit @BanyuSadewa.
Setelah diunggah, cuitan tersebut diteruskan lebih dari 18.000 kali dan mendapat 51.000 suka. Warganet pun setuju dengan tulisan @BanyuSadewa.
Tanggapan Dirut BCA

Direktur Utama (Direktur) BCA Jahja Setiaatmadja juga menyampaikan apresiasinya atas kinerja seluruh satpam yang bekerja di bank swasta terbesar tersebut. Ia meyakini, para satpam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh nasabah perusahaan.
“Terima kasih untuk satpam-satpam juga yang sudah luar biasa memberikan layanan kepada nasabah kita. Mudah-mudahan bisa kita terus pertahankan,” ujarnya lewat konferensi pers virtual, Kamis (21/10/2021).
Jahja menyadari bahwa kinerja satpam sangat penting bagi operasional perusahaannya, terutama yang berkaitan dengan kantor cabang. Hal ini karena satpam berada di garda terdepan dalam melayani nasabah perusahaan.
“Satpam ‘kan menurut kita prinsipnya (mereka) adalah ujung tombak pelayanan kita, kita ada teller, CSO, ARO, dan lainnya, itu adalah ujung tombak yang melayani ke nasabah,” tambahnya.
Apa Rahasia Mengenai Satpam BCA?

Jahja mengatakan timnya tidak memiliki rahasia khusus dalam membina kualitas personel satpam perusahaan. Menurutnya, pelatihan sangat penting untuk menjaga kualitas satpam.
Jahja menambahkan, para satpam juga telah mendapatkan pelatihan dan tidak boleh menilai nasabah hanya dari luarnya saja.
“Kita nggak boleh melihat atau menilai orang hanya dengan penampilan,” papar Jahja.
Jahja menilai tidak mungkin menebak nasabah yang berkunjung berdasarkan penampilan saja. Jika orang tersebut tidak memiliki banyak uang, senyuman dianggap sebagai ucapan terima kasih dari pihak bank atas kesediaannya untuk datang.
“Karena yang nasabah-nasabah di pasar juga kadang-kadang dia duitnya kencang pakai sendal jepit. Jangan kita lihat ‘wah nih keren pasti banyak duitnya’, belum tentu juga, bisa saja keren tapi penjahat,” pungkas Jahja.