KILAS DEPOK
  • Home
  • Kilas Depok
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
  • Home
  • Kilas Depok
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
KILAS DEPOK
Home Ekonomi

Satiah, Bertani dan Menjahit sebagai Ikhtiar Lepas dari Utang

redaksi by redaksi
18 Maret 2021
in Ekonomi
0
Persiapan Terbaik Sambut Bulan Istimewa

Menggantikan suaminya yang sakit diabetes, Satiah kini menjadi tulang punggung bagi keluarga. (Kredit foto : ACTNews)

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Kilasdepok.com, MOJOKERTO – Satiah (60), ibu sekaligus seorang nenek yang menjadi petani dari Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Mojokerto, Jawa Timur. Ia adalah satu-satunya petani perempuan di kelompok taninya.  Ia menyawah sudah sejak 10 tahun silam, sejak kaki suaminya harus diamputasi karena diabetes. Sebagai tulang punggung keluarga, ia harus menggarap lahan seluas 2.800 meter persegi. Semua itu untuk menghidupi suami, anak perempuan satu-satunya, menantu dan tiga orang cucu.

Terkadang, bantuan datang dari anaknya yang telah bekerja sebagai petugas KUA setempat. Namun, untuk kebutuhan harian Satiah tidak dapat bergantung terus-menerus kepada anaknya.

Mashudi dari Tim Program Global Wakaf – ACT Mojokerto pada pertengahan Februari lalu, yang langsung bertemu Satiah, menjelaskan dengan kondisi keuangan yang minim, Satiah terpaksa meminjam uang dari siapa saja. Ia saat ini memiliki utang dari rentenir dengan total pengembalian hampir Rp 3 juta rupiah.

Baca Juga:  Wakaf Tunai Bakal Jadi Tren di Tahun 2021
Menjahit menjadi salah satu pilihan Satiyah untuk terus memenuhi kebutuhannya sehari-hari. (Kredit foto : ACTNews)

“Global Wakaf – ACT pun berikhtiar membantu pergerakan ekonomi Satiah dengan modal Wakaf Sawah Produktif. Mashudi menjelaskan, Wakaf Sawah Produktif saat ini menjadi hulu dari Gerakan Sedekah Pangan Nasional,” katanya. Modal yang saat ini dibutuhkan antara Rp 3,5-5 juta. Kendala Satiah saat ini yakni semakin langkanya pupuk subsidi, yang menjadikan modal bertani menjadi tinggi.[] https://indonesiadermawan.id/WakafSawahProduktif

BACAJUGA

Global Wakaf-ACT Kuatkan UMKM di Cianjur dengan Bantuan Usaha Wakaf

Kapan Waktu Membayar Zakat Penghasilan?

Gerobak Usaha Jadi Ikhtiar Pulihkan Ekonomi Misnan Pascabencana

Cara Daftar Shopee Affiliate | Bisa Dapat Komisi

Wakaf Sawah Produktif Sapa Sejumlah Petani Korban Erupsi Semeru

Tags: global wakafModal usahaWakaf Sawah Produktif
Previous Post

Persiapan Terbaik Sambut Bulan Istimewa

Next Post

Berkat Dermawan Indonesia, 2.000 Warga Palestina Nikmati Hidangan Bergizi

redaksi

redaksi

Related Posts

Global Wakaf-ACT Kuatkan UMKM di Cianjur dengan Bantuan Usaha Wakaf
Ekonomi

Global Wakaf-ACT Kuatkan UMKM di Cianjur dengan Bantuan Usaha Wakaf

2 Maret 2022
kalkulator zakat penghasilan
Ekonomi

Kapan Waktu Membayar Zakat Penghasilan?

11 Januari 2022
Gerobak Usaha Jadi Ikhtiar Pulihkan Ekonomi Misnan Pascabencana
Ekonomi

Gerobak Usaha Jadi Ikhtiar Pulihkan Ekonomi Misnan Pascabencana

10 Januari 2022
shopee affiliate login
Ekonomi

Cara Daftar Shopee Affiliate | Bisa Dapat Komisi

27 Desember 2021
Next Post
Persiapan Terbaik Sambut Bulan Istimewa

Berkat Dermawan Indonesia, 2.000 Warga Palestina Nikmati Hidangan Bergizi

Menengok Dampak Satu Dekade Perang Sipil Suriah

Menengok Dampak Satu Dekade Perang Sipil Suriah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

FACEBOOK

Popular Post

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed
KILAS DEPOK

© 2022 Kilas Depok

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Depok
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips

© 2022 Kilas Depok