Kilasdepok.com, JEMBER – Dapur umum gotong royong yang berdiri atas kolaborasi baik Aksi Cepat Tanggap (ACT), Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jember serta Komunitas Menatap Indonesia nyaris setiap hari diramaikan oleh warga. Selain hidangan yang menarik perhatian warga, lokasi dapur umum ini pun cukup strategis, di persimpangan Jalan Mastrip dan Jalan Jember-Bondowoso. Dapur ini menyiapkan hidangan siap santap dengan konsep siapapun bisa makan, siapapun juga bisa bantu.
Tepat di pertengahan Agustus lalu, banyak warga yang mayoritas diantaranya merupakan pekerja harian atau warga prasejahtera yang ekonominya turut terdampak pandemi meramaikan dapur umum ini untuk bisa menikmati sajiannya. Hanifa (46) misalnya. Ia begitu senang dengan adanya dapur umum gotong royong ini. Apalagi sekarang menjadi waktu yang cukup berat bagianya, sudah lama ia di PHK tanpa pesangon sama sekali.
“Sekarang susah sekali dapat pekerjaan. Tapi alhamdulillah dengan adanya tempat makan ini saya sangat terbatu (dalam urusan pangan),” ungkapnya.
Tak hanya Hanifa, warga lain dari berbagai kalangan juga ikut menikmati sajian dari dapur umum ini dan merasa senang dengan kehadiran dapur umum gotong royong ini. Mereka rata-rata pekerja harian seperti pengemudi angkutan umum, warga prasejahtera, penjual asongan hingga warga sekitar. Selain bisa menikmati sajian, warga juga bisa ikut ambil bagian dengan cara berdonasi.
“Kegiatan ini dilakukan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi, khususnya saat PPKM,” jelas Pendiri Komunitas Menatap Indonesia Bustan Parentagama.
Dalam aksi dapur umum ini, tak hanya melibatkan dermawan yang menyalurkan sedekah terbaiknya, akan tetapi juga mengajak pelaku usaha warung nasi yang mengalami sepi pembeli selama pandemi.[Sumber: News.act.id]
