kilasdepok.com, COX’S BAZAR, RAKHINE – Para pengungsi Rohingya di Cox Bazar Bangladesh sangat menanti hari raya kurban. Kehidupan yang sulit membuat para pengungsi tidak pernah mengonsumsi daging, sehingga Iduladha menjadi hari yang sangat mereka tunggu-tunggu.
Dalam pelaksanaan kurban tahun 2020 lalu di Cox Bazar, Bangladesh, Global-Qurban mewujudkan impian para pengungsi agar bisa menikmati hidangan daging. Tahun 2020 lalu, total ada 1.580 jiwa dari 316 KK di Cox Bazar bisa menikmati daging kurban dari Global Qurban-ACT. Tahun ini dengan Berqurban Tanpa Batas jumlah penerima manfaat yang bisa menikmati daging kurban diikhtiarkan meningkat.
Cox’s Bazar merupakan wilayah pengungsian etnis Rohingya di Bangladesh dan merupakan wilayah pengungsian terbesar di dunia. Menurut tim Global Humanity Response (GHR) ACT Firdaus Guritno, pihak Bangladesh tidak bisa berbuat banyak, karena mereka juga bukan negara yang termasuk sejahtera.
“Mayoritas pengungsi Rohingya hanya dapat mengandalkan bantuan dari negara di luar Bangladesh untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka. Tidak ada lapangan pekerjaan di Cox’s Bazar. Tanah yang gersang, juga membuat para pengungsi tidak bisa bercocok tanam.” ujarnya.
Selain di Cox’s Bazar, kurban juga menyapa pengungsi internal Rohingya di Rakhine, Myanmar. Bertempat di Desa Anouk Pyin, hampir 400 jiwa bisa menikmati santapan daging kurban.
Mohamaad Einoose (36) salah satu penerima manfaat amat bergembira. Sebab, selama ini, walaupun masih di tanah Myanmar, keluarga mereka hidup amat miskin dan tidak dapat membeli makanan bergizi. “Terima kasih masih mengingat kami. Kami pun berharap bantuan untuk kami bisa terus berlanjut,” jelasnya. [Untuk kemudahan berdonasi klik di sini]