Kilasdepok.com – Varian Covid-19, Omicron, kini mendominasi penularan di Amerika Serikat. Varian ini juga sudah masuk ke Indonesia dan memicu kepanikan. Menurut informasi Centers for Disease Control (CDC)/ Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Omicron mungkin juga memiliki masa inkubasi yang lebih pendek daripada Delta dan strain lainnya.
CDC menunjukkan bahwa mungkin hanya perlu tiga hari bagi orang yang terinfeksi varian Omicron untuk menunjukkan gejala. Studi yang diterbitkan pada rilis awal untuk Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR) CDC, menyelidiki enam kasus dugaan infeksi Omicron, semuanya dalam rumah yang sama. Menurut CDC, para pejabat mencurigai strain Omicron, karena pasien (seorang pria berusia 48 tahun) baru saja kembali dari Nigeria.
Setelah pengujian reverse transcription–polymerase chain reaction (RT-PCR) dan sampel genomik, setiap anggota keluarga ditemukan terinfeksi oleh varian Omicron Covid-19. CDC kemudian menyimpulkan masa inkubasi rata-rata atau waktu rata-rata antara paparan dan timbulnya gejala hanya 73 jam, atau sekitar tiga hari.
CDC mencatat bahwa ini lebih pendek dari masa inkubasi sekitar empat hari untuk varian Delta, dan masa inkubasi sekitar lima hari untuk varian Covid-19 lainnya. Data CDC bukan satu-satunya informasi yang menunjukkan masa inkubasi yang lebih pendek untuk Omicron.
Menurut sebuah studi dari Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia (NIPH), terdapat kasus di Oslo di mana sekelompok orang yang hadir di pesta Natal bersama juga muncul gejala tiga hari setelah terpapar varian Omicron.
Apa itu masa inkubasi?
Saat virus menginfeksi, tubuh biasanya tidak langsung mengalami gejala karena patogen seringkali membutuhkan waktu untuk bereplikasi, atau menginfeksi cukup banyak sel tubuh untuk memunculkan gejal. Periode antara infeksi awal dan gejala pertama penyakit disebut masa inkubasi.
” Meskipun sudah terinfeksi virus, pasien mungkin tidak tahu bahwa sedang sakit selama masa inkubasi,” kata ahli epidemiologi Melissa Hawkins, PhD, direktur program sarjana di departemen Studi Kesehatan di Universitas Amerika, dikutip dari Health.
Apakah menular selama masa inkubasi?
Orang yang terpapar Omicron dengan atau tanpa gejala bisa menularinya ke siapa pun. Faktanya, pasien Omicron paling menular bahkan sebelum muncul gejala. Sebuah studi 2021 yang diterbitkan oleh Boston University School of Public Health di JAMA Internal Medicine menemukan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 paling menular dua hari sebelum dan tiga hari setelah gejala muncul.
RSPI Temukan Gejala Pembekuan Darah di Beberapa Kasus Covid-19 Omicron
Tim Medis Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso mendapat temuan gejala Hiperkoagulopati atau pembekuan darah pada beberapa kasus terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron. Gejala ini ditemukan pada pasien tanpa gejala.
” Ada beberapa kasus confirm yang memiliki komorbid dan juga memiliki tanda mulai muncul hiperkoagulasi meskipun pasien ini merasa tanpa gejala,” ujar Ketua Pokja Pinere RSPI Sulianti Saroso, Pompini Agustina Sitompul dalam webinar disiarkan kanal RSPI Sulianti Saroso.
Pompini menyatakan kondisi ini perlu diwaspadai mengingat dampak yang bisa timbul akibat Hiperkoagulopati. Gejala ini bisa mempengaruhi kinerja paru, ginjal, dan jantung.
” Itu yang harus kita waspadai,” kata dia.
Atas temuan ini, pihaknya melakukan pengkajian untuk memastikan penyebab gejala pembekuan darah tersebut. Tentunya dengan menerapkan standar pemeriksaan yang sudah ditetapkan.
” Apakah ini terjadi akibat komorbid atau yang lain, itu sedang kita pelajari,” kata dia.
Kasus Omicron Alami Gejala Ringan
Saat ini, Pompini mengungkapkan ada 68 kasus varian Omicron yang menjalani isolasi di RSPI Sulianti Saroso. Mayoritas adalah pasien yang baru pulang dari luar negeri dan hanya satu kasus transmisi lokal.
Secara umum, kata dia, sebagian pasien yang terkena varian Omicron mengalami gejala sakit ringan. Gejala yang muncul tidak jauh berbeda dengan Covid-19 varian lain seperti anosmia, hidung tersumbat, dan batuk.
” Sampai saat ini yang belum ditemukan adalah gambaran pneumonia, mudah-mudahan tidak sampai sana,” ucap dia.