kilasdepok.com, JAKARTA – Gandum adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian yang kaya akan karbohidrat. Tanaman satu ini telah lama menjadi makanan pokok bagi masyarakat dunia. Termasuk untuk warga Palestina. Gandum telah menjadi bahan makanan sehari-hari, bahkan juga untuk ternak.
Namun, bukan hal mudah bagi petani di Palestina untuk membudidayakan tanaman ini. Khususnya bagi komunitas Palestina di Negev yang dikepung lautan zionis Israel. Mereka kerap kali mendapat intimidasi dari para zionis agar lahan pertanian bisa diambil alih.
Seperti yang terjadi pekan lalu, buldoser dari salah satu komunitas Israel melindas habis lahan gandum milik warga Palestina di desa Umm Batin dan Tal as-Sabi, di Negev. Saksi mata mengatakan, kepolisian Israel sengaja menutup daerah itu untuk mencegah pemilik lahan (warga Palestina) mendekati lahan gandumnya.
Pada bulan Januari, bentrokan berdarah meletus antara komunitas Palestina di Negev dan pasukan Israel setelah mereka membuldoser tanah pertanian mereka dan menumbangkan banyak pohon zaitun.
Hussein al-Rafay’a, ketua Dewan Daerah untuk Desa-desa Palestina, mengatakan, kekejaman Israel terhadap komunitas Palestina di Negev telah dilakukan selama bertahun-tahun. Mereka berdalih bahwa tanah yang dihancurkan adalah milik mereka, dan selalu menargetkan warga Palestina yang mempertahankan kepemilikan lahannya.
“Proses penghancuran lahan gandum adalah bagian dari rencana untuk mengakhiri kehadiran komunitas Palestina di Negev. Israel juga ingin tanah itu tetap tandus agar mudah dijarah,” ujar Hussein, seperti dilansir laman Asharq Al-Awsat.
Sebagai informasi, Negev merupakan wilayah yang sangat luas di selatan Israel dan membentang 12 juta dunam lahan pertanian. Berdasarkan riset dari Universitas Ben-Gurion Negev (BGU), 95 persen dari tanah Palestina di Negev telah disita oleh Israel sejak tahun 1948. Israel pun tengah berusaha untuk menyita sisanya.[]
Salurkan kedermawanan Anda melalui: