KILAS DEPOK
  • Home
  • Kilas Depok
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
  • Home
  • Kilas Depok
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
KILAS DEPOK
Home Pendidikan

Kisah Pilu Guru Honorer di Pelosok, Lewati Medan Penuh Tantangan Hingga Meninggal dalam Tugas

redaksi by redaksi
19 Oktober 2021
in Pendidikan
0
Kisah Pilu Guru

Guru menyusuri sungai untuk mengajar (Foto: ANTARA)

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

kilasdepok.com, JAKARTA – Guru, seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Pengorbanannya memberikan ilmu bagi pelajar Indonesia tak dihentikan meski dalam pelosok negeri.

Meski tanpa hingar bingar kota dengan fasilitas listrik, air, dan sinyal ponsel yang tidak pernah surut, tanpa lelah para guru tetap berikan yang terbaik untuk para muridnya.

Inilah kisah pilu para guru honorer di pelosok negeri.

Lewati Medan Penuh Tantangan

BACAJUGA

Begini Rahasia Siap Jalani Kehidupan Pasca Kampus

Daftar Kampus dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik di Indonesia

Kemendikbudristek Kembali Gelar PTM Terbatas Sesuai SKB 4 Menteri

Mendukung Fasilitas Sanitasi Rumah Tahfiz Tariqul Jannati Firdaus

Begini Cara Mendapatkan dan Aktivasi Akun Belajar.id

Sulitnya akses menuju sekolah di beberapa pelosok Indonesia, membuat guru perlu menempuh medan yang penuh tantangan untuk sampai ke tempat mereka mengabdi.

Baca Juga:  Mendukung Fasilitas Sanitasi Rumah Tahfiz Tariqul Jannati Firdaus

Medan berkelok, lewati jembatan kayu ringkih, hingga sebrangi sungai belasan meter yang cukup dalam perlu dilewati para guru untuk mengajar.

Dwi Cahyawati, seorang guru yang mengabdi di pedalaman Nias Selatan, harus melewati sungai selebar 15 meter untuk sampai ke sekolah tempat ia mengajar.

Ia juga selalu membawa baju tambahan untuk menggantikan pakaian basah yang ia kenakan saat melewat sungai.

Meski mengaku takut, ia dan rekannya akhirnya terbiasa dan bisa melewati situasi tersebut.

Terjebak di Daerah Konflik

Kisah perjuangan lain datang dari seorang guru yang mengabdi di daerah Papua. Saat itu, tahun 2012 sedang terjadi konflik di daerah tersebut.

Konflik yang terjadi di Papua membuat guru tersebut harus menghadapi situasi mencekam setiap harinya.

Baca Juga:  Program Kartu Prakerja Sukses, Sekolah.mu Hadirkan Pelatihan Terbaik untuk Masyarakat

Tidak hanya menghadapi konflik di daerah itu, guru ini juga harus melewati medan berat, dan juga penyesuaian dalam menghadapi budaya yang berbeda baginya.

Meski di tengah keadaan mencekam, ia tetap mengajar di sekolah demi tugas mengabdinya.

Suatu hari, ia bertemu dengan kawanan yang sedang berkonflik. Di tengah orang-orang bersenjata, ia dihampiri salah seorang di antara mereka, orang itu berkata kawanannya tidak akan menyakitinya karena ia sudah membuat anak-anak mereka pintar.

Terserang Penyakit Mematikan

Dalam pengabdiannya di Papua, mahasiswa asal Universitas Negeri Malang bernama Andri menghabiskan puluhan infus pengobatan karena terjangkit penyakit malaria, penyakit yang biasa menyerang di Papua.

Selain Andri, rekan lainnya juga terkena penyakit yang sama hingga harus dipulangkan ke Pulau Jawa karena kondisinya yang cukup parah.

Baca Juga:  Cara Berinvestasi untuk Hari Akhir

Tidak hanya malaria, penyakit demam berdarah juga menjadi ancaman bagi guru yang tinggal di pelosok negeri.

Meninggal dalam Tugas

Dua orang guru yang sedang mengabdi di Kabupaten Aceh Timur mengalami kecelakaan kapal boat dan terseret arus sungai Simpang Jernih saat pulang dari rapat Kantor Dikpora Aceh Timur.

Kedua alumnus UPI tersebut bernama Winda Yulia dan Geuget Zaludiosanua Annafi. Winda ditemukan empat hari setelah kejadian. Sedangkan Geuget baru ditemukan setelah 11 hari.

Winda dan Geuget merupakan sosok cerdas dan berprestasi. Keduanya mendapat panggilan jiwa untuk mengajar di pedalaman Indonesia melalui program Sarjana Mendidik Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) yang diselenggarakan pemerintah.

Atas jasa mereka, keduanya diberikan penghargaan pendidikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Tags: guru
Previous Post

Kisah Ustaz Hasbulloh Jadi Guru Madrasah bagi Anak-Anak Buruh Tani

Next Post

Satu Siswa SMPN 10 Positif Covid-19, Sekolah Hentikan PTM Sepekan

redaksi

redaksi

Related Posts

Begini Rahasia Siap Jalani Kehidupan Pasca Kampus
Pendidikan

Begini Rahasia Siap Jalani Kehidupan Pasca Kampus

14 Juni 2022
ilmu komunikasi
Pendidikan

Daftar Kampus dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik di Indonesia

17 Mei 2022
Kemendikbudristek Kembali Gelar PTM Terbatas Sesuai SKB 4 Menteri
Pendidikan

Kemendikbudristek Kembali Gelar PTM Terbatas Sesuai SKB 4 Menteri

29 Maret 2022
Mendukung Fasilitas Sanitasi Rumah Tahfiz Tariqul Jannati Firdaus
Pendidikan

Mendukung Fasilitas Sanitasi Rumah Tahfiz Tariqul Jannati Firdaus

9 Maret 2022
Next Post
Satu Siswa SMPN 10 Positif Covid-19, Sekolah Hentikan PTM Sepekan

Satu Siswa SMPN 10 Positif Covid-19, Sekolah Hentikan PTM Sepekan

Jakarta Diprediksi Terjadi Cuaca Ekstrem Hingga Dua Hari

Jakarta Diprediksi Terjadi Cuaca Ekstrem Hingga Dua Hari

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

FACEBOOK

Popular Post

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed
KILAS DEPOK

© 2022 Kilas Depok

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Depok
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips

© 2022 Kilas Depok