KILAS DEPOK
  • Home
  • Kilas Depok
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
  • Home
  • Kilas Depok
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips
KILAS DEPOK
Home Nasional

Kesederhanaan Pesantren Al-Hamdaniyyah yang Lahirkan Para Ulama

redaksi by redaksi
9 Februari 2021
in Nasional
0
Kesederhanaan Pesantren Al-Hamdaniyyah yang Lahirkan Para Ulama

Salah satu bilik santri di Pondok Pesantren Al-Hamdaniyyah. (Foto: ACTNews)

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Kilasdepok.com – Diyakini Pondok Pesantren Al-Hamdaniyyah telah berdiri sejak tahun 1787. Pondok Pesantren ini merupakan salah satu yang tertua yang ada di Jawa Timur. K.H. Hamdani di abad itu mendirikan pesantren sebagai sarana dakwah kepada masyarakat sekitarnya di Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.

“Kalau dari cerita zaman dahulu, ada yang peminum, pemabuk, penjudi. Tapi sama kiai-kiai dihilangkan. Jadi sekarang alhamdulillah, masyarakat sudah baik. Semakin lama semakin berkurang, bahkan kalau sekarang mungkin sudah tidak ada,” ujar Ustaz Wahid salah seorang pengajar di pondok menceritakan sejarah Pondok Pesantren Al-Hamdaniyyah.

Dari tangan para pengasuh pondok pesantren ini jugalah lahir para mubalig-mubalig yang ternama. “Mungkin kalau sampeyan bertanya-tanya Pondok Pesantren Al-Hamdaniyyah, orang akan tanya lagi itu di mana? Tapi santrinya, alumninya, banyak yang menjadi orang besar. Salah satunya yang mahsyur, Kiai Hasyim Asyari dan Kiai Kholil Bangkalan,” ungkap Ustaz Wahid pada Senin (25/12/2021) silam.

Baca Juga:  Lahan Telah Terjual, Tapi Slamet Tetap Menabur Benih

Bilik milik Kiai Hasyim Asyari sampai saat ini masih ada. Sebuah ruangan sederhana dari kayu dan bambu yang kini dijadikan ruang tamu dan pertemuan. Sebuah simbol bahwa dari tempat sederhana, lahir seorang ulama yang besar. Kesederhanaan itu jugalah yang sampai saat ini dijaga para santri. Bangunan-bangunan dari Pondok Pesantren Al-Hamdaniyyah banyak yang tak berubah. Seperti asrama santri laki-laki yang berbentuk serupa.

BACAJUGA

Penghafal Al-Qur’an di Cianjur Tidak Pernah Menyantap Daging

Cara Agar Kulit dan Kepala Hewan Kurban Lebih Bermanfaat

Permasalahan Telah Berlalu, ACT: Kami Sudah Berbenah

Kurban Para Dermawan Kuatkan Warga Burundi Memeluk Islam

Kurban dan Akikah, Mana yang Harus Didahulukan?

Bilik tempat KH Hasyim Asyari pernah menimba ilmu. Tempat tersebut kini digunakan untuk tamu dan ruang pertemuan. (Foto:ACTNews)

Sebanyak 200 santri menetap dan belajar ilmu agama dan kemandirian di pondok tersebut. Para santri umumnya berasal dari kalangan menengah ke bawah dan hanya dibebankan biaya pondok sebesar Rp 50 ribu rupiah per bulan. Untuk kebutuhan pangan sebulan, santri mengumpulkan iuran secara sukarela mulai dari Rp 50 ribu – Rp 100 ribu. Namun, iuran ini tidak diwajibkan bagi santri yang tengah berkekurangan.

Baca Juga:  Mendesak, Korban Gempa Majene Butuh Bantuan Kemanusiaan

“Memang lingkungannya yang mengajarkan sederhana, saya merasakan juga sendiri. Lek ngarani di sini mempertahankan kesalafannya. Kalau di sini masak ya masak sendiri, kemudian roan-roan (kerja bakti), jadi kemandiriannya bisa tertanam,” cerita Ustaz Wahid.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) sendiri sempat beberapa kali memberikan bantuan kepada para santri di Pondok Pesantren Al-Hamdaniyyah. Salah satunya yakni bantuan pangan melalui Beras Wakaf. “Kalau ACT saya tidak terlalu asing. Sering kasih beras, kasih bantuan. Apalagi beras, kan di sini para santri memasak makanannya sendiri. Memang butuh, dan selain beras banyak lagi kebutuhan para santri,” ujar Ustaz Wahid.

Beberapa waktu belakangan, penguatan pangan pesantren juga menjadi perhatian khusus dari ACT. Salah satunya Global Wakaf – ACT bersama Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I) sempat mengadakan safari ke sejumlah pesantren di Pulau Madura pada Kamis (22/1/2021). Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyosialisasikan beberapa agenda kolaborasi kedua lembaga ini. Salah satunya penguatan peran pesantren dalam menciptakan kedaulatan pangan.

Baca Juga:  Ini Makna di Balik Tema Hari Santri 2021

Muhammad Yusuf Misbah atau Gus Yusuf selaku Sekretaris YP3I  pun mengajak masyarakat untuk turut serta menggerakkan sinergi dengan pesantren-pesantren ini. Menurutnya ada ratusan ribu santri yang siap bergerak untuk menuju peradaban bangsa dan dunia yang lebih baik.

“Itulah makanya, para dermawan untuk menyukseksan gerakan ini perlu kedermawanan anda semuanya. Ayo salurkan untuk gerakan-gerakan ini melalui Global Wakaf – ACT menuju kedaulatan. Insyaallah jika pangan kita berdaulat, ternak kita berdaulat, ekonomi kita berdaulat, negeri kita ini akan menjadi negeri yang makmur, baik, dan sejahtera,” pungkas Gus Yusuf. [Sumber: News.act.id]

Previous Post

Layanan Makan Gratis Kembali Dinikmati Pengungsi Rohingya di Aceh

Next Post

Hunian Nyaman, Dambaan Penyintas Gempa Sulbar

redaksi

redaksi

Related Posts

Penghafal Al-Qur’an di Cianjur Tidak Pernah Menyantap Daging
Nasional

Penghafal Al-Qur’an di Cianjur Tidak Pernah Menyantap Daging

8 Juli 2022
Cara Agar Kulit dan Kepala Hewan Kurban Lebih Bermanfaat
Nasional

Cara Agar Kulit dan Kepala Hewan Kurban Lebih Bermanfaat

5 Juli 2022
Permasalahan Telah Berlalu, ACT: Kami Sudah Berbenah
Nasional

Permasalahan Telah Berlalu, ACT: Kami Sudah Berbenah

5 Juli 2022
Kurban Para Dermawan Kuatkan Warga Burundi Memeluk Islam
Nasional

Kurban Para Dermawan Kuatkan Warga Burundi Memeluk Islam

1 Juli 2022
Next Post
Hunian Nyaman, Dambaan Penyintas Gempa Sulbar

Hunian Nyaman, Dambaan Penyintas Gempa Sulbar

Terdampak Banjir, Ningsih Libur Jualan Jamu Belasan Hari dan Minim Penghasilan

Terdampak Banjir, Ningsih Libur Jualan Jamu Belasan Hari dan Minim Penghasilan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

FACEBOOK

Popular Post

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed
KILAS DEPOK

© 2022 Kilas Depok

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Depok
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Komunitas
  • Ramadhan
  • Tips

© 2022 Kilas Depok