KILASDEPOK – DEPOK. Meski telah diizinkan untuk melaksanakan kegiatan belajar tatap muka, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin mengatakan, pihaknya tidak akan menerapkan selama satu minggu penuh.
Dimana, ada sebagian kegiatan belajar yang tetap diselenggarakan secara daring atau online.
“Tidak bisa 100 persen dalam satu minggu, melaksanakan pembelajaran full,” kata Thamrin.
Hal itu sesuai dengan ketentuan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang salah satunya maksimal 18 siswa dalam satu ruangan.
“Sementara ruang kelas kita terbatas, di SD negeri di SMP swasta, SMP negeri apalagi. Saya sudah buat pemetaan, yang mungkin seminggu hanya sekitar 2 atau 3 hari siswa melakukan pembelajaran tatap muka, karena harus memperhatikan protokol kesehatan,” beber Thamrin.
Durasi belajarnya pun, lanjut Thamrin, maksimal hanya 4 jam dalam sehari melaksanakan tatap muka. Lalu diantar jemput oleh orang tua saat datang ke sekolah.
“Kita harapkan setelah melakukan kegiatan proses pembelajaran siswa harus kembali langsung ke rumah, jangan nanti di sekolahnya aman, pulang sekolah tidak kembali ke rumah tapi ada di tempat-tempat keramaian,” kata Thamrin.
Lebih jauh Thamrin mengatakan, para siswa juga diwajibkan membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Karena kantin sekolah tidak buka.
“Kita tidak ingin nanti kantin sekolah disalahkan,” kata Thamrin.
Pedoman ini, kata Thamrin, akan disahkan bersama Gugus Tugas dan Pemerintah Kota Depok.
Kita sudah buat draft di dinas, tinggal nanti kita minta persetujuan Tim satgas dan tim Pemda,” kata Thamrin.
Diketahui sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Anwar Makarim mengumumkan, mulai Januari 2021, kegiatan pembelajaran boleh dilakukan secara tatap muka.
Hal ini disampaikan Nadiem dalam konferensi pers secara daring, Jumat 20 November 2020.
Oleh karena itu, Nadiem meminta sekolah-sekolah segera mempersiapkan diri dari sekarang jika hendak melakukan pembelajaran tatap muka. [kd]
Sumber berita : radar depok