kilasdepok.com, SITTWE – Tujuh unit Sumur Wakaf yang dihadirkan dari para pewakif Indonesia kembali menyapa pengungsi internal Rohingya di Rakhine, Myanmar. Sumur-sumur tersebut hadir untuk meredam krisis air yang melanda tempat tinggal Rohingya.
Pembangunan ketujuh sumur dilakukan di dua desa di wilayah Sittwe, Rakhine, di antaranya yaitu Desa Ba Dwu Pha dan Desa Oo, yang menjadi tempat para pengungsi bernaung. Berkat bantuan ini, sedikitnya 1.500 jiwa pengungsi Rohingya bisa memenuhi kebutuhan airnya.
Firdaus Guritno dari tim Global Humanity Response ACT melaporkan, kondisi air bersih di kedua desa tersebut sangat memprihatinkan. Air masih sangat terbatas. Warganya yang ingin mendapatkan air, harus mengambil ke sumber air seperti sungai atau sumber air lainnya yang jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal mereka.
“Maka dari itu, para pengungsi sangat antusias saat tim ACT datang ke wilayahnya untuk membangun sumur. Warga di sana juga ikut bergotong royong agar pembangunan sumur mampu diselesaikan dengan cepat,” ujar Firdaus, Jumat (13/8/2021).
Firdaus menerangkan, bahwa sumur yang dibangun untuk para pengungsi adalah jenis sumur pompa. Namun, sebagaimana dijelaskan Firdaus, sumur ini diperlakukan pembaruan setelah beberapa tahun.
“Kami mengajak seluruh Sahabat Dermawan untuk terus membantu kesediaan Sumur Wakaf bagi para pengungsi Rohingya. Krisis air bersih yang dialami Rohingya, perlu dukungan dari banyak pihak. Mendukung para korban kemanusiaan menjadi Ikhtiar memanusiakan manusia.” pungkas Firdaus.[]